Breaking News
SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI
ASSALAMU'ALAIKUM Wr.Wb

my blog

enamberita.blogspot.com

Wednesday 11 November 2015

PIDATO BAHASA INDONESIA




Bismillahirrohmaanirrohiim...
Assalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu...
Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh. Wana’uudzu billahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a’maalina. Man yahdihillahu falaa mudhillalalah, wa man yudhlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluhu.
‘Ammaa ba’du..

Yang saya hormati, para dewan juri. Dan teman teman peserta lomba yang semoga dirahmati Allah...
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , yang karena pada kesempatan kali ini masih di beri kesempatan untuk  menyampaikan sebuah pidato dari kami yaitu tentang birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua...
Tak lupa sholawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita tunggu syafaatnya di hari akhir kelak.

Ayyuhal Muslimiin...
Salah satu ibadah teragung di dalam Islam setelah mentauhidkan Allah adalah berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada siapa...? “orang-tua...”
Ketahuilah, sungguh bahwasanya berbakti kepada orang tua hukumnya adalah wajib, fardhu ‘ain. Tak peduli siapa orangtua kita, pekerjaannya, kehidupan sehari-harinya... Yang kita panggil ayah atau ibu, mama atau papa dirumah. Merekalah orang tua kita.
Pernahkah terbayang dalam benak kita, saat kita sedang berada dalam perut ibu.... betapa susahnya ia membawa kita kemanapun ia pergi? Namun sekalipun ia tak pernah mengeluh, ada makhluk lain *yaitu kita sendiri* dalam perutnya....
Pernahkan terbayang dalam benak kita, ayah atau bapak setiaphari bekerja tanpa kenal lelah... mencari uang mati-matian hanya untuk membiayai hidup kita... agar kita bisa makan dan sekolah dengan enak?
Bayangkan saudara-saudara, betapa berat nya beban dan tanggung jawab yang ada pada pundak-pundak mereka??

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah...
Sungguh Allah subhaanahu wa ta’aalaa telah berfirman dalam al-Quran surat Luqman ayat 14, yang berbunyi :
A’uudzu billahi minasy syaithoonirrojiim....



وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ
فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ      
Artinya : “dan Kami perintahkan kepada manusia (berbakti) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang betambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurklah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”

Dan juga firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Yang artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua”
      Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiadaterkira.

Para dewan Juri yang kami hormati.....
Ada suatu kisah, menceritakan tentang tiga orang yang terjebak di dalam goa. Di antar ketiga orang tersebut dalah satu orang yang bertawasul *berdoa dengan menggunakan perantara* kebaktian kepada kedua orang tuanya...
Dia berakata :
 “Ya Allah, aku memiliki orangtua yang sudah lanjut usianya dan aku tidak pernah memberikan minum kepada siapapun sebelum keduana minum, baik dari keluargaku dan hamba sahaya yang aku miliki. Pada suatu hari aku mencari kayu dan daun-daunan untuk makan ternak di tempat yang amat jauh. Aku belum bisa pulang menemui kedua orangtuaku hingga mereka tertidur. Setelah itupun aku masi memerah susu untuk keduanya, dan saat aku menemui keduanya untuk memberikan minuman tersebut ternyata kedua masih tertidur lelap. Aku tidak bisa membangunkan mereka dan memberikan minuman tersebut kepada siapapun sebelum kedua orangtuaku meminumnya, sekalipun untuk keluarga dan hamba sahayaku. Aku tetap menantikan bangun keduanya dengan gelas itu dan tetap ada di tanganku, hingga fajar menyingsing, di saat itulah anak-anak kamu menangis karena lapar. Maka, setelah keduanya bangun dari tidurnya lalu merekapun meminumnya. ‘Ya Allah, jikalau aku yang mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhaan-Mu, makan lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutup ini.”
Kemudian batu besar itupun tiba-tiba terbuka sedikit.

Segenap dewan juri dan Saudara-saudaraku sekalian yang dirahmati Allah...
Sepenggal kisah di atas patut kita teladani. Hal tersebut merupakan contoh nyata bagaimana seorang anak berbakti kepada kedua orang tuanya dengan cara tidak memberikan minum kepada siapapun sebelum orang tuanya minum.
Ingatlah bahwa “ridholloohi fii ridhol walidaini, wa sakhotullohi fii sakhotil waalidaini”. Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua. (hadits riwayat tirmidzi)

Dalam sebuah kisah yang lain di ceritakan :
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga
kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ajaran berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan Islam menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sarana meraih Syurga Allah. Sungguh sangat rugi dan celaka seorang muslim yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup namun tidak bisa mengantarkannya kepada surga.
Maka dari itu ,selagi masih ada kesempatan berbakti kepada kedua orang tua kita, marilah senantiasa kita iringi hari-hari kita dengan pengabdian kepada kedua orang tua kita dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.
Namun jika orang tua kita sudah tiada bukan berarti kita sebagai anak telah lepas tanggung jawab untuk berbakti kepada kedua orang tua kita...

dalam sebuah kisah di terangkan:
 pada suatu hari Rosulullah di datangi oleh seorang laki - laki dengan bertanya :
Ya...Rosulullah adakah yang masih bisa saya lakukan untuk berbakti kepada orang tua saya yang sudah meninggal ?
Rosulullah lalu menjawab :
Ada, yaitu :
dengan cara mendoakannya
memintakan ampun kepada Allah
memenuhi janji mereka berdua
menyambung sanak saudaranya

Banyak di antara manusia zmaan sekarang yang tidak lagi mau memperhatikan orangtuanya, meneleantarkannya, bahkan sampai ada yang mencelakakannya atau membunuhnya. Na’udzu billahi min dzalik...
Beberapa hal yang menurut kita sepele, yang berkaitan dengna kedurhakaan seorang anak kepada orang tua adalah sebgai berikut :
-      Pertama, membuat keduanya menangis dan bersedih, dengan cara apapun baik dengan ucapan maupun perbuatan.
-      Kedua, membentak keduanya dengan cara mengeraskan suara dan berkata-kata dengna kasar kepada kedua orang tua.
-      Ketiga, berkata-kata dengan “ah” dan kesal terhadap perintah ibunya.
-      Keempat, bermuka masam dan mengerutkan dahi di hadapan keduanya.
-      Kelima, memandang keduanya dengan pandangan penghinaan.
-      Keenam, memerintah keduanya.
-      Ketujuh, mencela makanan yang disiapkan ibu.
-      Kedelapan, tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah.
-      Kesembilan, mencuri dari kedua orangtua.
-      Kesepuluh, menitipkan merak di panti jompo.
Dan masih banyak lagi....

Segenap dewan juri dan Saudara-saudaraku sekalian yang dirahmati Allah...
Janganlah sekali-kali kita mendurhakai kedua orang tua kita. Takutlah akan adzab Allah bagi manusia yang durhaka kepada kedua orang tuanya.
Kisah tentang Si Malinkundang adalah cerita rakyat yang perlu juga kita ambil huikmahnya. Karena tanpa disadari ternyata banyak sekali “malinkundang-malinkundang” lain di zaman sekarang ini.
Semoga kita semua yang hadir di sini mendaapat petunjuk dari Allah dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan bakti kita kepada orang tua. Aamiinn...
Hadirin semua yang dirahmati Allah...
Marilah bersama-sama kita berdoa untuk kedua orang tua kita 

 " Bissmillahirrohmanirrohim....
Allahummaghfirli waliwa lidayya warkham humma kama robbayaani shoghiiro...."

Subhaanaka Allahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaihi.

Hadirin semua yang dirahmati Allah....
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mudah - mudahan bermanfaat bagi kita dan bila ada kekeliruan kami mohon maaf yang sebesar - besarnya. 

Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu...


oleh Vara SMP ISLAM AR-RA'IS KECAPI JEPARA

No comments:

Post a Comment

Designed By